Home

Friday, September 13, 2019

Dinas Peternakan dan Perikanan Lakukan Vaksinasi Jembrana dan Rabies


INDRALAYA, - Untuk mengantisipasi penyakit Jembrana terhadap hewan kaki empat macam sapi Bali di Kabupaten Ogan Ilir, pihak Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ogan Ilir melakukan Vaksinasi Jembrana. Tak hanya itu, hewan anjing juga tidak luput dari vaksinasi Rabies.

Kegiatan ini dilakukan di Payakabung Kecamatan Indralaya Utara Ogan Ilir, Rabu (11/9/19). "Kegiatan ini sudah sejak dua hari yang lalu kita lakukan. Tujuannya agar hewan Sapi Bali terhindar dari penyakit yang mematikan ini. Selain itu kita juga melakukan Vaksinasi Rabies terhadap hewan anjing", ujarnya Kabid Peternakan Dinas Peternakan dan Perikanan Ogan Ilir, Abi yang didampingi Kasi Keswan Kesmapen dr Laili.

Dijelaskannya, bahwa penyakit Jembrana disebabkan oleh infeksi Bovine Lentivirus yang termasuk ke dalam famili retrovirus. "Ternak sapi yang rentan terjangkit penyakit Jembrana adalah ternak sapi yang berumur lebih dari 1 tahun, dan paling banyak menyerang ternak sapi yang berumur 4 hingga 6 tahun", terangnya seraya mengaku, untuk sejauh ini belum ada yang ditemukan penyakit tersebut di Ogan Ilir.

Disinggung gejalah penyakit ini, Adi menjelaskan, sapi yang terinfeksi penyakit Jembrana akan mengalami demam dengan kenaikan suhu tubuh hingga mencapai 41 drajat hingga 42 Drajat Celcius.

"Pada saat demam akan terjadi penurunan jumlah trombosit di dalam pembuluh darah. Akibat penurunan trombosit ini akan terjadi perdarahan di kulit yang luka akibat gigitan serangga pengisap darah seperti lalat, sehingga menyebabkan sapi yang terinfeksi terlihat seperti mengeluarkan keringat darah", terangnya.

Keringat darah, katanya, merupakan salah satu gejala patognomonis penyakit jembrana yang sangat populer di masyarakat peternak sapi Bali. "Selain mengalami kenaikan suhu tubuh, sapi yang terinfeksi penyakit jembarana juga dapat mengalami abortus pada betina bunting yang terinfeksi, lethargy, pembengkakan pada kelenjar limfe terutama limfoglandula parotis, prefemoralis dan praescapularis, diare berdarah, serta mengalami luka pada selaput lendir mulut yang menyebabkan sapi mengalami kesulitan pada saat makan sehingga mengalami penurunan bobot badan", sambungnya.

Apakah penyakit ini menular?. Dijelaskannya, penularan penyakit jembaran terjadi melalu gigitan nyamuk, lalat atau caplak. Serangga-serangga ini merupakan serangga penghisap darah.

"Jika serangga menggigit dan menghisap darah sapi yang terinfeksi, maka virus akan terbawa dan menular ke sapi lainnya saat serangga tersebut menghisap darah sapi yang sehat. Selain itu transmisi juga dapat terjadi melalui jarum suntik bekas injeksi sapi yang terinfeksi", tukasnya. (Sumber : palpres.com) @oganilirterkini

No comments:

Post a Comment