Home

Wednesday, October 30, 2019

650 Guru Di Ogan Ilir, Ikuti Seminar Neuroparenting


INDRALAYA, – Sebanyak 650 peserta terdiri dari guru TK, Paud, SD dan SMP asal Kabupaten Ogan Ilir mengikuti Seminar Neuroparenting atau pengasuhan anak berbasis kinerja otak, berlangsung di Student Center Unsri Indralaya Kabupaten Ogan Ilir dan dibuka oleh Asisten I Pemkab Ogan Ilir Drs. H.A Rahman Rosyidi, MM MBA, Selasa (29/10/19) pagi.

Acara dihadiri Wakil Rektor III Universitas Sriwijaya Dr. dr. Zulkarnain, M.Sc., Kabid Pendidikan Menengah Disdikbud Pemkab Ogan Ilir Marsudi S.Pd., M.Si., GM Sumatera Ekspres Hj. Nurseri Marwah, dan Nara Sumber Dr. Amir Zuhdi ini selaku Brain Behavioural Expert Founder Neuroparenting Indonesia.

GM Sumatera Ekspres Hj Nurseri Marwah mengatakan, pihaknya sengaja melaksanakan seminar neuroparenting bekerjasama Disdikbud Pemkab Ogan Ilir dan Unsri.

"Kegiatan seminar ini untuk yang kelima kalinya, sebelumnya dilaksanakan di OKU, OKU Timur, Muara Enim dan Muba kini giliran dilaksanakan di Ogan Ilir dan akan berlangsung di Kabupaten dan Kota lainnya di Sumsel", katanya.

Dalam seminar ini, pihaknya mendatangkan narasumber dari Jakarta sesuai dengan bidangnya, bahkan boleh dibilang pakarnya dalam proses pengasuhan anak yang berbasis kinerja otak, "Kita berharap dengan seminar ini, para peserta paham bagaimana pola mendidik anak yang benar, termasuk leadership dalam sebuah pendidikan", katanya.

Wakil Rektor III Unsri Dr. dr. Zulkarnain, M.Sc. mengatakan, "Acara seminar neuroparenting ini pasti manfaatnya sangat besar sekali, karena menyangkut pendidikan dan perkembangan anak dimasa depan yang bakal menjadi Pemimpin bangsa ini. Jadi harus disiapkan insan-insan yang unggul untuk membawa Indonesia maju", katanya.

Asisten I Pemkab Ogan Ilir Drs. H.A Rahman Rosyidi, MM MBA mengatakan, "System pengajaran jangan sampai mundur kebelakang atau menunggu. Dipihak lain, pendidikan harus benar-benar mampu melihat potensi anak yang harus dikembangkan. Apalagi di Ogan Ilir terdapat 50 ponpes, para alumninya sudah banyak keluar negeri karena mereka punya kemampuan bahkan mampu berkomunikasi dengan baik, dengan menggunakan bahasa Arab, Inggris dan bahasa lainnya, potensi dan bakat ini harus dikembangkan, sehingga mereka benar-benar mampu menguasai iptek dan agama", tukasnya. (Sumber : sumeks.co) @oganilirterkini

No comments:

Post a Comment