Home

Thursday, December 19, 2019

Perjuangan Guru SDN 23 Pemulutan Ogan Ilir, Dirikan Kelas Darurat di Tengah Sawah Demi Siswa Belajar

Foto : Suasana siswa SD Negeri 23 Pemulutan, Ogan Ilir saat proses belajar mengajar di tenda darurat

INDRALAYA, - Sebanyak 140 siswa yang terdiri dari kelas 1 hingga 6 SD Negeri 23 Pemulutan Ogan Ilir terpaksa belajar di bawah tenda darurat. Tenda tersebut dibangun di atas lahan yang telah dibersihkan warga tak jauh dari lokasi sekolah, tepatnya di Desa Babatan Saudagar Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir.

Pantauan di lapangan Senin (16/12/19), di bawah tenda tersebutlah para guru mengajar siswanya. Tempat tersebut jika hujan maka akan menimbulkan becek dan agak sulit masuk meskipun berjalan kaki.

Kepala SD Negeri 23 Pemulutan, Sukri menuturkan jika para siswa tersebut memang sengaja diungsikan ke sana agar proses belajar mengajar tak terganggu. Sebab, gedung sekolah mereka tengah direnovasi.

"Kami lagi renovasi gedung sekolah, ada penambahan lokal dan perbaikan atap yang bocor," ujarnya saat diwawancarai.

Ia mengatakan, "Gedung sekolah tersebut diperbaiki sejak 22 September lalu. Waktu itu, pengerjaan belum sepenuh sekarang. Jadi masih bisa pakai lokal sebelah-sebelah, bergantian", tambahnya.

"Namun pada saat pengerjaan penuh pada awal bulan November, mereka terpaksa mengungsikan siswanya. Namun, mereka kesulitan mencari tempat sementara. Waktu itu bersama Komite dan Warga, akhirnya kami memutuskan untuk membangun tempat sementara di sini", tambahnya.

Kayu dan terpal yang dipakai, merupakan sumbangan dari warga. Untuk membuka dan membersihkan lahan, juga dibantu oleh masyarakat.

Pihaknya berinisiatif demikian lantaran tidak ingin murid mereka diliburkan. Para guru yang terdiri dari 6 guru kelas, 1 guru agama dan 1 guru Olahraga ini bertekad agar para muridnya tidak diliburkan.

"Namun ia menepis anggapan jika Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ogan Ilir menelantarkan mereka karena mengajar di bawah tenda darurat. Bahkan, pihaknya berterima kasih karena gedung sekolah akhirnya dipugar, karena kondisi gedung sekolah yang memang sudah saatnya diperbaiki. Dan di Desa ini memang tidak ada balai atau gedung yang bisa dipakai sementara waktu untuk kegiatan belajar mengajar", ujar Kepala SD Negeri 23 Pemulutan.

Sementara itu Kasi Sarana dan Prasarana Dinaa Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ogan Ilir Heri Kurniawan membenarkan kondisi tersebut. "Beruntung kegiatan belajar mengajar tahun 2019 ini akan berakhir, karena siswa akan bagi raport pada Jumat (20/12/19) mendatang", ujarnya.

"Kita sedang renovasi plafon yang bocor, dan menambah lokal. Jadi sekarang gedung SD Negeri 23 Pemulutan masih dikerjakan, insya Allah tahun ajaran baru mereka akan pindah kembali. Sekitar 7 Januari 2020 mereka sudah bisa menggunakan gedung baru," jelasnya. (Sumber : sripoku.com) @oganilirterkini

No comments:

Post a Comment