Home

Wednesday, July 17, 2019

Berupaya Jangkau Lokasi Karhutla yang Sulit, BPBD Ogan Ilir Berencana Pinjam Alat Tambahan

Foto : Sebuah mobil tangki yang dioperasikan saat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Desa Pulau Semambu, Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir beberapa waktu yang lalu

INDRALAYA, - Menghadapi Kemarau El-Nino yang mengancam dalam beberapa waktu ke depan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Ilir berencana meminta bantuan kepada BPBD Provinsi Sumsel untuk pengadaan alat tambahan.

Alat tersebut, berupa 1 buah mobil tangki dan 1 buah mobil rescue.

Kepala BPBD Ogan Ilir, Jamhuri mengatakan bahwa saat ini jumlah personel di kabupaten tersebut ada 87 orang, plus 1 mobil tangki dan 1 mobil rescue.

Jika alat tambahan tersebut dikabulkan oleh BPBD Provinsi Sumsel, maka pihaknya bisa membuat 2 titik terpadu untuk menjangkau seluruh titik api di Bumi Caram Seguguk itu.

"Kita mengajukan, dengan sistem pinjam - pakai", ujarnya saat dihubungi, Selasa (16/7/19).

Jika dikabulkan, maka pihaknya akan menbuat 2 titik terpadu untuk satgas, yang dibagi 2 pula.

Dimana satu pos, yakni Posko KTM Rambutan yang diperkuat 1 mobil rescue dan 1 mobil tangki, akan membackup 8 kecamatan seperti Pemulutan, Indralaya dan lain-lain.

"Sedangkan 1 titik lagi di kantor BPBD Kabupaten Ogan Ilir, mengakomodir 8 Kecamatan seperti Tanjung Batu, Rantau Alai yang memang cukup sulit untuk dijangkau".

"Tapi kita juga masih lihat nanti, apakah diletakkan di kecamatan mana agar lebih efektif", ungkapnya.

Strategi itu dianggap perlu, mengingat Sumsel akan menghadapi Kemarau El-Nino yang diprediksi akan berlangsung hingga Oktober mendatang.

Tentu, cuaca panas membuat peluang titik api penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah) makin besar.

"Diprediksi akan sama seperti 2015 lalu, di minggu ketiga Juli ini. Kalau data 2015 lalu, Kemarau tersebut timbul sekitar 1.200 titik api", ungkapnya lagi.

Tentu pihaknya akan meminimalisir hal tersebut agar tidak terulang kembali.

Akibat Karhutlah tersebut, kabut asap menyelubungi Provinsi Sumsel hingga ke kota-kota lain.

"Titik api itu lah yang berkembang jadi kembang api, dan terus membesar. Siapapun tak menginginkan kejadian tersebut, dan harus dicegah sedini mungkin", jelasnya. (Sumber : sripoku.com) @oganilirterkini

No comments:

Post a Comment